Berbagi ilmu dan informasi bersama kami

.
.

Konsep dan Klasifikasi Ilmu menurut al-'Amiri

Biografi dari al-'Amiri

Nama, keluarga, dan latar belakang budaya
Nama lengkap al-‘Amiri adalah Abu al-Hasan[5] Muhammad bin Abu Dharr Yusuf al-‘Amiri al-Naysaburi. Dia lahir di kota Nishapur pada awal abad ke-4 dan menghabiskan hidupnya dengan kegiatan keilmuan, baik berupa mengajar, menulis, maupun mengadakan rihlah ilmiah ke kota-kota besar budaya Islam pada masanya terutama Baghdad, Rayy, dan Bukhara. Periode paling produktif dalam hidupnya adalah saat dia tinggal di Rayy dan Bukhara. Dia meninggal di kota kelahirannya pada tanggal 27 Shawwal 381 H./6 Januari 992 M..[6]

Ayahnya adalah Abu Dharr Muhammad bin Yusuf yang menjadi menteri bagi Nuh al-Hamid bin Nasr al-Sa‘id bin Ahmad al-Shahid bin Isma‘il bin Ahmad, Penguasa Khurasan dari Dinasti al-Samaniyyin.[7] Para penguasa Samaniyyin bersikap terbuka terhadap para penganut ideologi yang berbeda-beda sehingga Khurasan pada masa mereka menjadi tempat yang kondusif bagi perkembangan ilmu hadits, fiqih, tafsir, teologi (al-Maturidiyyah dan al-Isma‘iliyyah). Kondisi ini, juga maraknya diskusi-diskusi ilmiah pada masa itu, mempengaruhi struktur filosofis al-‘Amiri.[8]

Khurasan, tempat lahir dan wafatnya al-‘Amiri, menurut Khalifat, adalah wilayah yang mampu menandingi Irak dalam hal menghasilkan banyaknya penghapal al-Quran, penafsir, ahli hadith, ahli fiqih, ahli bahasa, penyair, sasterawan, teolog tentang agama Kristen, Yahudi, dan Majusi, pembela berbagai aliran teologi Islam baik yang moderat maupun yang ekstrim sehingga wilayah ini disebutnya bergejolak dengan gerakan keilmuan dalam berbagai bidang. Dari wilayah inilah muncul, selain al-‘Amiri, filsuf-filsuf besar seperti Abu Zayd al-Balkhi, Abu Tammam al-Naysaburi, Abu Sulayman al-Mantiqi al-Sijistani, Ibnu al-Khammar, al-Badihi, Abu al-Qasim al-Antaqi, Miskawayh, Abu al-Farj bin Hindu, Ibnu Sina, dan lain-lain. Kota-kotanya seperti Bukhara, Samarkand, Nishapur, dan Balkh adalah pusat-pusat keilmuan.[9]

Berdasarkan keterangan dari Mona Ahmad Abu Zayd, Al-‘Amiri bertemu dengan Abu Zayd al-Balkhi di kota Shamsatiyan berguru kepada al-Balkhi dalam ilmu-ilmu rasional sampai al-Balkhi wafat. Lalu al-‘Amiri pergi ke Bukhara, lalu ke wilayah al-Shami, tempat dia belajar Ilmu Kalam kepada Abu Bakar al-Qaffal. Di wilayah ini, al-‘Amiri berhubungan dengan banyak ulama dan penguasa, serta memanfaatkan perpustakaan-perpustakaannya, yang kelak akan dimanfaatkan juga oleh Ibnu Sina. Lalu, dia kembali ke Nishapur pada tahun 343 H..[10] Pada tahun 353 H., dia pergi ke Rayy dan tinggal di sana selama 5 tahun.[11]

Pada tahun 360 H., al-‘Amiri pergi ke Baghdad untuk pertama kalinya. Di Baghdad dia dikejutkan dengan sambutan yang tidak hangat oleh para pemikir dan filsuf Madrasah Filsafat Baghdad (Madrasah Yahya bin ‘Adi). Dia tinggal di Baghdad selama beberapa bulan, lalu pergi. Tapi, dia kembali lagi dengan ditemani Dhu al-Kifayatayn Ibnu al-‘Amid dan menghadiri majlis-majlis diskusi yang diselenggarakan oleh Ibnu al-‘Amid dan hasil-hasilnya dicatat oleh al-Tawhidi, Miskawayh, dan al-Sijistani. Setelah Dzu al-Kifayatayn terbunuh, al-‘Amiri kembali ke Nishapur, dan tinggal di sana setahun atau lebih. Pada tahun 368 H., dia pergi ke Bukhara dan tinggal di sana selama beberapa lama. Lalu, dia kembali lagi ke Nishapur dan tinggal di tanah kelahirannya itu sampai wafat pada tahun 381 H..[12]

Al-‘Amiri memiliki banyak murid dan teman, seperti Abu al-Qasim al-katib, Ibnu Maskuyah yang mengutipnya dalam buku Jawidan Kharad,[13] Abu Hayyan al-Tawhidi yang mengutipnya dalam banyak buku. Ibnu Sina pun mengutip beberapa perkataan al-‘Amiri dalam Kitab al-Najat dan menginspirasi Afdal al-Din al-Kashani, filsuf abad ke-7 H./13 M., murid Nasir al-Din al-Tusi.[14] Amin dan al-Zayn di dalam suntingan mereka atas kitab al-Imta>‘ wa al-Mu‘a>nasah mengatakan al-‘Amiri dan Ibnu Sina sering mengadakan diskusi dan buku al-Ajwibah li Su’a>la>t Ibnu Sina ditulisnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh al-‘Amiri.[15]
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori articles of Islam dengan judul Konsep dan Klasifikasi Ilmu menurut al-'Amiri. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://sharing-fauzi.blogspot.com/2014/01/konsep-dan-klasifikasi-ilmu-menurut-al.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Tuesday, January 21, 2014

Belum ada komentar untuk "Konsep dan Klasifikasi Ilmu menurut al-'Amiri"

Post a Comment